Selasa, 08 November 2016



Pengembangan Media Ajar Matematika Melalui Metode Problem Based Learning

EKA SUSANTI
Pasca Sarjana Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan 2016

Abstrak
Hasil survey EDI dan PISA menunjukkan adanya kemerosotan dalam bidang pendidikan di Indonesia khususnya dalam pembelajaran matematika. Hal ini terjadi karena berbagai faktor yang bisa dilihat dari sudut pandang siswa maupun dari sudut pandang pendidik selaku pengajar di sekolah. Untuk mengatasi hal tersebut paper ini menyajikan pemaparan kelebihan penggunaan media dan model problem base learning dalam rangka menghasilkan pembelajaran efektif. Berbagai penelitian menunjukkan penggabungan media dan model PBL dalam penyampaian pembelajaran matematika dapat menghasilkan pembelajaran yang efektif. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan media dan model tersebut dapat dijadikan salah satu solusi meningkatkan mutu pendidikan dan menghasilkan sejumlah pemikir kreatif dan pemecah masalah yang sangat dibutuhkan dalam persaingan dunia.

Keyword : PBL, media, matematika

Pendahuluan
Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional,
pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Sistem pendidikan nasional mencita-citakan kecerdasan penuh yang nantinya akan dimiliki oleh semua anak bangsa melalui proses pendidikan yang dijalankan di Indonesia. Cita-cita itu diamanahkan dalam undang-undang sebagai landasan pelaksanaan pendidikan. 
Tetapi pada kenyatannya,berdasarkan hasil survey Education Development Index (EDI) terjadi kemerosotan indeks perkembangan pendidikan di Indonesia. Laporan ini mengungkapkan bahwa dari sebanyak 127 negara. EDI Indonesia menempati peringkat 69, Merosot dari tahun kemarin dari peringkat 65 pada tahun 2010 menjadi peringkat 69 pada tahun 2011. Sementara Malaysia berada di urutan 65 dan Brunei di urutan 34. Brunei memang maju pesat dalam indeks pendidikannya yang tentu saja disebabkan oleh kepedulian pemerintah terhadap dunia pendidikan. Malaysia juga berkembang pesat dalam pengelolaan pendidikannya, meskipun di tahun 1970-an pernah memperoleh bantuan asistensi dalam program pendidikan tinggi dari Indonesia.

Selain itu studi PISA melaporkan bahwa prestasi belajar matematika siswa SMP di Indonesia tidak menggembirakan. Indonesia berada di peringkat ke-61 dari 65 negara dengan memperoleh skor 371 dari 600 skor yang diperoleh oleh siswa di Shanghai China. Kenyataan ini menjadikan pemerintah akhirnya merubah kurikulum yang ada menjadi kurikulum 2013 yang bertujuan mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif, dan inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan nasional yang telah diutarakan..Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.
Dari sisi yang lebih khusus yang dipandang dari prestasi siswa salah satu rendahnya prestasi belajar siswa adalah karena guru dianggap sebagai satu-satunya sumber belajar dan siswa menjadi pasif dalam belajar. Berdasarkan temuan yang dilakukan dalam penelitian Sahrill,Ismail & Mundia(2014) bahwasanya Sikap siswa terhadap pembelajaran matematika beserta pola pikir mereka menjadi alasan rendahnya motivasi belajar matematika.Beberapa diantara mereka berpikir bahwa mereka tidak pernah lulus setiap tes Matematika atau ujian, sehingga mereka enggan mengikuti pelajaran matematika selanjutnya. Sementara itu dari hasil penelitian Akdemir & Saritas(2009) menunjukkan bahwa strategi pembelajaran dan metode, kompetensi guru dalam pendidikan matematika, dan motivasi atau konsentrasi adalah tiga faktor yang paling berpengaruh yang harus dipertimbangkan dalam keputusan desain. Merujuk dari penelitian-penelitian tersebut sudah seharusnya seorang pendidik merubah cara mengajar yang lebih efektif dari sebelumnya dengan menggunakan media dan metode pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa.
 
Untuk menjawab pemasalahan diatas PBL merupakan metode pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi matematika dengan tepat. Karena dari salah satu penelitian yang dilakukan oleh Mudrikah(2016)PBL dengan bantuan computer sangat tepat digunakan sebagai alternative dalam meningkatkan kemampuan matematika karena mampu mengkondisikan abstraksi reflektif yang berhubungan dengan  tindakan mental, proses mental process, obyek mental dan skema pada siswa. bantuan komputer dan teknik scaffolding memberikan stimulus lebih lanjut bagi siswa untuk beraksi sesuai dengan harapan.
 
Pembahasan
Untuk menghasilkan hasil belajar yang maksimal, pembelajaran yang efektif sangat diperlukan dalam setiap kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Menurut Glenda,dan Walshaw(2009) guru yang efektif menggunakan berbagai representasi dan alat untuk pengembangan matematika untuk menunjang pembelajaran. Alat untuk mendukung dan memperluas penalaran matematika dan pembuktian dalam berbagai bentuk termasuk sistem bilangan, aljabar simbolisme, grafik, diagram, model,persamaan, notasi, gambar, analogi, metafora, cerita, buku pelajaran, dan teknologi. Menurut Tilestone (2003, hal.3) sekitar 98% dari semua informasi yang masuk ke otak datang melalui indra.Sebagai tambahan Fakta lebih dari 87% dari peserta didik di kelas lebih suka belajar dengan cara visual dan taktil, dan Anda memiliki peluang kegagalan jika metode utama pengajaran hanya melibatkan indra pendengaran. Selain itu menurut Anley (2001)  bahwasanya mengelola kelas adalah teori mengajar dan implikasinya dalam keseharian mengajar yang selalu beriringan. Dampak terbesar pada pengelolaan kelas yang sukses adalah mengajar yang efektif dimana siswa terlibat dalam pembelajaran.
Dalam rangka menciptakan pembelajaran yang efektif tersebut tentunya sebuah pembelajaran tidak lepas dari media pembelajaran seperti yang diungkapkan oleh Christine dan KU(1991) bahwasanya media mengajar sangat penting. Tanpa penerapan media pembelajaran di kelas, tak satu pun dari teori belajar bisa dipenuhi. Tanpa media juga akan mengambil banyak tenaga untuk menyampaikan pembelajaran yang baik. Tidak mungkin untuk mengkoordinasikan mengajar dengan pembelajaran tanpa menggunakan media. Meskipun menghabiskan waktu dan usaha untuk merancang, memproduksi dan memilih media, namun hasilnya dapat berlipat ganda. Naz Dan Akbar(2010) menyimpulkan dari kajian yang mereka peroleh,tentang bahan /media  mengajar bahwasanya media yang guru hadirkan merupakan sarana yang kuat untuk membuat mereka mencapai tujuan tertentu secara efektif selama mengajar di kelas diantaranya Media membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan yang lebih bertahan lama, memotivasi peserta didik menjadi lebih mudah mudah, memberikan instruksi dan memungkinkan guru untuk mentransfer pengetahuan dengan cara yang terorganisir dan lebih sistematis, meningkatkan keterampilan pemahaman dan kejelasan komunikasi serta membantu dalam 
proses berpikir dan daya nalar siswa., dan menghemat waktu dan energi guru. 
Dalam penggunaan media ajar tentunya dalam proses pembelajarannya tidak terlepas dari metode yang digunakan. Dari sekian banyak metode pembelajaran yang ada, Problem Base Learning adalah salah satu metode yang dapat dijadikan solusi yang tepat untuk menghasilkan pembelajaran yang efektif. Graaf dan Kolmos (2003) menyatakan Pembelajaran PBL didasarkan kepada latar belakang, harapan, dan ketertarikan. Hal ini terlihat bahwasanya siswa lebih termotivasi, dan bekerja lebih keras dengan metode PBL dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional. Sementara itu,penelitian Elder, Nariman, dan Chrispeel (2015) PBL menunjukkan bahwa siswa menghargai kerja tim karena mereka saling membantu dalam pekerjaan mereka dan belajar dari anggota tim lainnya, Kemudian siswa menenemukan hal menarik dan informative dalam belajar dengan menggunakan PBL, singkatnya PBL Menantang mereka untuk mempelajari materi dalam konteks motivasi.
Dari sisi pendidik Penggunaan metode PBL berdasarkan penelitian padmavathy, dan Maresh, (2013) bahwa Metode PBL lebih efektif untuk mengajar matematika. Dengan mengadopsi PBL dalam mengajar matematika guru dapat menciptakan sejumlah pemikir kreatif, pembuat keputusan penting, pemecah masalah yang sangat dibutuhkan bagi pesaingan dunia. Hal ini juga diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Simone (2014) yang menyimpulkan berdasarkan penelitiannya menunjukkan bahwa PBL adalah pendekatan pedagogik yang mampu memberikan kesempatan guru sebagai pendidik untuk memenuhi tuntutan reformasi abad 21.
Pawson dkk(2006) menguraikan kelebihan penerapan PBL pada pembelajaran yakni  pendekatan PBL yang berpusat pada siswa, kegiatan PBL menyenangkan dan memuaskan. serta mendorong pemahaman yang lebih besar pada siswa, dengan pengalaman PBL menilai kemampuan mereka lebih tinggi, dan PBL mengembangkan keterampilan belajar sepanjang hayat. Sedangkan dari sisi pengajar kelebihan PBL adalah meningkatnya  kehadiran kelas,memperoleh imbalan intrinsik, mendorong siswa untuk menghabiskan lebih banyak waktu belajar, dan mengajarkan kedisiplinan individu
Kesimpulan
Dari pemaparan yang telah dikemukakan kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwasanya penggunaan media ajar yang digabungkan dengan metode problem base Learning(PBL) dapat dijadikan salah satu solusi meningkatkan mutu pendidikan karena dengan pembelajaran tersebut menghasilkan pembelajaran yang efektif yang menciptakan sejumlah pemikir kreatif, pemecah masalah yang sangat dibutuhkan bagi persaingan dunia.




Referensi


Anley J, (2013). Great teaching inspired learning what does the evidence tell us about effective teaching?. NSW Departement Of Education And Communities.Sydney Australia. http://www.schools.nsw.edu.au/media/downloads/news/greatteaching/gtil_cese_research_report.pdf
Annex,(2010).The education for all development index.EFA Global Monitoring Report.UNESCO.Prancis
Christine, & KUO L, (1991). The importance of educational media in teaching. Buletin Of Social Education.20, 61-88
Elder  A.D , (2015). Using a brief form of a problem- base learning in a research methods class: Perspectives of instructor and student. Journal of university teaching and learning practice, 12(2),1-14
Glenda A,& Walshaw M.(2009). Characteristics of  effective teaching of mathematics: A view from the West. Massey university Newzealand.2(2), 147-164
Graaf D.E, & Kolmos A, (2003). Characteristic of problem- base learning. International Journal Of English and education, 19, 657-662
Guria A,(2014).PISA 2012 result in focus:What 15 years old know and what they can do with what they know. Organization economics Co-operation And Development
Ismail S.F,Sahril M, & Mundia L.(2015) Factor contributing to effectife mathematics teaching in secondary schools in brunei darussalam.Elsevier Journal.186.474-481
Mudrikah, A. (2016). Problem-based learning associated by action-process-object-schema (APOS) theory to enhance students’ high order mathematical thinking ability. International Journal of Research in Education and Science (IJRES), 2(1), 125- 135.
Nariman N, & Chrispell J, (2016). PBL in the era of reform standards: Challenge and benefits perceived by teachers in one elementary school. Interdisciplinary Journal of Problem-base learning,10(1).www.ijpbl.org
NAZ A.A & Akbar R.A, (2010). Use media for effective instruction its importance:Some Consideration. Journal of Elementary Education A Publication of Deptt. of Elementary Education IER, University of the Punjab, Lahore – Pakistan Vol. 18(1-2), 35-40
Padmavathy R.D & Mareesh K, (2013). Effectiveness of problem based learning in mathematics. Internasional Multi Disiplanary e-Journal.pp.50,45-51. http://www.shreeprakashan.com
Pawson E, dkk,(2006).Problem base learning in geography: towards a Critical Assesment of its purposs, benefits, and Risk.Journal Of geography In higher education.30(01).103-116
Permendikbud No.70 Tahun 2013.Kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah menengah kejuruan/madrasyah aliyah kejuruan.Jakarta
Simone C.D,(2014). Problem-based learning in teacher education: Trajectories of change. International Journal of Humanities and Social Science.4,17-29
Saritas T,& Akdemir O,(2009). Identifying factors affecting the mathematics achievement of students for better instructional design. International Journal of Instructional Technology and Distance Learning.6. http://www.itdl.org/Journal/Dec_09/article03.htm
Tilestone,(2003).The importance of media in the classroom.Corwin Press A Sage Publication Company Thousand Oaks California, 9, https://www.corwin.com/sites/default/files/upm-binaries/6635_tileston_9_ch_1.pdf
UU Republik Indonesia No.20 pasal 3.2003. Sistem pendidikan nasional.Jakarta